ANALISIS PERBANDINGAN HASIL PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR (AC-BC) DI LABORATORIUM DENGAN HASIL PELAKSANAAN LAPANGAN PADA RUAS JALAN SIMPANG SEBELAT – SUKARAME KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Yusa, Harison and Riyanto, Heri and Wisman, Mira (2019) ANALISIS PERBANDINGAN HASIL PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR (AC-BC) DI LABORATORIUM DENGAN HASIL PELAKSANAAN LAPANGAN PADA RUAS JALAN SIMPANG SEBELAT – SUKARAME KABUPATEN LAMPUNG BARAT. Masters thesis, Universitas Bandar Lampung.

Full text not available from this repository.

Abstract

Peningkatan jalan Simpang Sebelat-Sukarame menggunakan jenis perkerasan lentur dengan tipe campuran laston lapis antara (Asphalt Concrete Binder Course, AC-BC). Agar tidak terjadi kesalahan dan kegagalan kontruksi, sebelum pelaksanaan pekerjaan telah melalui proses perencanaan baik geometrik jalan, perkerasan jalan, maupun perancangan campuran yang akan digunakan. Pada tahap pelaksanaanya, tidak semua kondisi yang didapat pada ruas Simpang Sebelat-Sukarame sesuai dengan data perencanaan awal, sehingga hasil pekerjaan juga kemungkinan terjadi perbedaan dengan hasil perencanaan laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas perkerasan lentur AC-BC hasil perencanaan di laboratorium dan hasil pelaksanaan lapangan pada peningkatan jalan Simpang Sebelat-Sukarame. Kemudian menganalisis perbandingan perkerasan lentur AC-BC hasil di laboratorium dengan hasil pelaksanaan lapangan. Karakteristik Aspal Beton Campuran Panas dari hasil pelaksanaan lapangan diperoleh ketebalan 85,4 mm, density 2,313 gr/mm3, VIM 5,8%, VMA 18,6%, VFA 69,3%, Stabilitas Marshall 1522 kg, Flow 4,73 mm, Marshall Quotient 321, Kadar Aspal 6,3% dan gradasi berada di bawah grafik gradasi minimal Spesifikasi Bina Marga 2010. Sedangkan dari hasil perencanaan laboratorium diperoleh ketebalan 61,5 mm, density 2,397 gr/mm3, VIM 3,5%, VMA 14,9%, VFA 76,3%, Stabilitas Marshall 989 kg, Flow 3,13 mm, Marshall Quotient 319, Kadar Aspal 5,5% dan gradasi berada di tengah-tengah antara grafik gradasi minimal dan maksimal Spesifikasi Bina Marga 2010. Rata-rata penyimpangan yang terjadi dari hasil pelaksanaan lapangan adalah sebesar 17,33%. Namun penyimpangan yang terjadi tidak mempengaruhi stabilitas campuran dimana stabilitas lapangan 35,02% lebih tinggi dibandingkan hasi perencanaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan agregat dengan gradasi yang lebih kasar akan meningkatkan stabilitas campuran, akan tetapi tidak efisien terhadap penggunaan aspal. Gradasi yang kasar menyebabkan rongga antar agregat yang lebih besar sehingga akan membutuhkan aspal yang lebih banyak. Stabilitas yang tinggi memperlihatkan kemampuan dalam menerima beban tanpa terjadi perubahan bentuk semakin baik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Prodi Magister Teknik
Depositing User: Aloysius Herbantolo Nurendro Kushariantoko
Date Deposited: 27 Jul 2023 02:53
Last Modified: 27 Jul 2023 02:53
URI: http://repository.ubl.ac.id/id/eprint/472

Actions (login required)

View Item View Item