PEMODELAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI (Studi Kasus di Kelurahan Kota Karang dan Kota Karang Raya)

Sulaeman, Dede and Nurhasanah, Any and Aprizal, Aprizal (2017) PEMODELAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI (Studi Kasus di Kelurahan Kota Karang dan Kota Karang Raya). Masters thesis, Universitas Bandar Lampung.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kelurahan Kota Karang dan Kota Karang Raya merupakan dua kelurahan yang terletak di pesisir Kota Bandar Lampung dan ditetapkan sebagai wilayah yang rentan terhadap ancaman tsunami. Ancaman tsunami datang dari kemungkinan subduksi Lempeng Indo Australia dan Lempeng Eurasian serta kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau. Kedua Kelurahan dihuni oleh 16.726 jiwa dengan kepadatan yang tinggi yaitu 29.344 jiwa per km2 dan menempati wilayah seluas 0,57 km2 dengan tinggi rata-rata dari permukaan laut 10 meter. Jumlah Penduduk yang padat dan Kontur yang landai membuat kedua kelurahan berpotensi menimbulkan korban jiwa manakala terjadi bencana tsunami. Untuk itu diperlukan studi tentang optimalisasi jalur evakuasi tsunami pada kedua kelurahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan review jalur evakuasi tsunami melalui analisis data penduduk dan data topografi yang kemudian akan menjadi input simulasi evakuasi menggunakan software Evacuware. Iput data yang dimasukkan berupa data penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur serta data topografi berupa peta situasi dan peta jalur evakuasi. Simulasi dilakukan dengan dua skenario, skenario pertama menggunakan dua Tempat Evakuasi Sementara yaitu Tempat Evakuasi Sementara Gunung Mastur dan Tempat Evakuasi Sementara Taman Dwipangga. Skenario kedua dengan menempatkan empat shelter vertikal tambahan menggunakan tiga sekolah dasar dan satu puskesmas yang direkonstruksi. Waktu tempuh tsunami menuju Kota Bandar Lampung dari patahan lempeng di Samudera Hindia adalah 100 menit. Gap waktu antara bangkitan tsunami dan munculnya peringatan adalah 20 menit sehingga total waktu evakuasi adalah 80 menit. Pada skenario pertama hanya 4.710 pengungsi yang berhasil berlari menuju TES dengan selamat atau hanya 28,16% dari total seluruh pengungsi, sedangkan pada skenario kedua terdata 8.897 pengungsi selamat atau 53,19% dari total jumlah pengungsi. Terjadi kenaikan jumlah pengungsi selamat sebanyak 4.187 jiwa atau naik 88,90% dari skenario pertama. Disimpulkan bahwa rekonstruksi bangunan publik menjadi shelter vertikal dapat meningkatkan jumlah pengungsi selamat secara signifikan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Prodi Magister Teknik
Depositing User: Aloysius Herbantolo Nurendro Kushariantoko
Date Deposited: 01 Aug 2023 08:29
Last Modified: 01 Aug 2023 08:29
URI: http://repository.ubl.ac.id/id/eprint/584

Actions (login required)

View Item View Item