EFEKTIVITAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENANGANAN UNJUK RASA DAN KERUSUHAN MASSA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Antoro, Rudi and Farida, Ida (2022) EFEKTIVITAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENANGANAN UNJUK RASA DAN KERUSUHAN MASSA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG. Skripsi thesis, Universitas Bandar Lampung.

Full text not available from this repository.

Abstract

Salah satu tugas teknis yang dimiliki oleh Satpol PP Provinsi Lampung adalah unjuk rasa dan kerusuhan massa yaitu tindak/perbuatan sekelompok orang/massa yang melakukan protes/aksi karena tidak puas dengan keadaan yang ada, merupakan kejadian yang harus diantisipasi dan dilakukan tindakan pengamanan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung dalam rangka pelaksanaan tugas penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui efektivitas Satpol PP Provinsi Lampung saat terjadi unjuk rasa dan kerusuhan massa di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Lampung serta aspek yang mempengaruhi efektivitas Satpol PP Provinsi Lampung dalam penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Lampung. Adapun tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dalam penelitian ini berjumlah 10 (sepuluh) orang. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data secara kualitatif, di mana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dari awal hingga akhir penelitian. Secara umum hasil peneltian ini ádalah sebagai berikut: 1) Unsur-unsur efektivitas menurut teori Cahyono: pada unsur sumber daya manusia dan hasil yang akan dicapai telah dijalankan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif, terlihat dari pelaksanaan penanganan unjuk rasa yang dilakukan secara humanis dan jarang terjadi bentrokan atau chaos; pada unsur sumber daya bukan manusia masih kurang optimal karena ada beberapa perlengkapan seperti tonfa dan holster tonfa (tongkat karet), masker (pelindung gas air mata), borgol, tameng PHH, rompi (body protector), serta HT (handy talky) jumlahnya masih jauh dari cukup, serta 2) Terdapat beberapa aspek yang menjadi pendukung dan penghambat: Aspek pendukung berdasarkan teori unsur sumber daya manusia yaitu adanya pembagian tugas yang jelas antara Danki, Danton dan anggota sehingga tercipta garis komando yang tegas dalam pelaksanaan tugas personil di lapangan, mulai dari Kepala Satuan, Kabid Tibum dan Tranmas, Kepala Seksi Opsdal, Danki, Danton sampai anggota, aspek pendukung berdasarkan teori unsur hasil yang akan dicapai yaitu adanya SOP yang menjadi pedoman bagi Satpol PP tentang apa yang harus dilakukan atau sebaiknya tidak dilakukan pada saat terjadi unjuk rasa. Sementara yang menjadi aspek penghambatnya adalah berdasarkan teori unsur sumber daya bukan manusia yaitu masih banyaknya perlengkapan dalam menjalankan tugas penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa yang jumlahnya sangat terbatas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Prodi Ilmu Administrasi Publik
Depositing User: M. Rafid Prayudha
Date Deposited: 05 Aug 2023 05:19
Last Modified: 05 Aug 2023 05:19
URI: http://repository.ubl.ac.id/id/eprint/804

Actions (login required)

View Item View Item