PERBANDINGAN ANALISIS HIDROGRAF BANJIR DAERAH ALIRAN SUNGAI WAY KANDIS DENGAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS (HSS) METODE SNYDER, METODE NAKAYASU DAN METODE LIMANTARA

Yuliansyah, Iwan and Nurhasanah, Any and Aprizal, Aprizal (2017) PERBANDINGAN ANALISIS HIDROGRAF BANJIR DAERAH ALIRAN SUNGAI WAY KANDIS DENGAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS (HSS) METODE SNYDER, METODE NAKAYASU DAN METODE LIMANTARA. Masters thesis, Universitas Bandar Lampung.

Full text not available from this repository.

Abstract

Data hidrologi tidak tersedia pada sebagian besar daerah di Provinsi Lampung. Untuk menurunkan hidrograf satuan maka dibuat Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) yang didasarkan pada karakteristik fisik dari Daerah Aliran Sungai (DAS) daerah tersebut. Sungai Way Kandis yang merupakan anak Sungai Way Sekampung adalah salah satu DAS yang tidak memiliki hidrograf satuan sehingga perlu dibuat perhitungan HSS dari beberapa metode yang telah ada. Dalam studi ini dibatasi hanya metode Snyder, Nakayasu dan Limantara yang dihitung kemudian dibuat perbandingan lalu di analisis metode manakah yang diperkirakan mendekati hidrograf banjir di DAS Sungai Way Kandis. Debit banjir rancangan yang dihitung pada penelitian ini yaitu Q2, Q5, Q10, Q20, Q25, Q50, dan Q100 menggunakan Metode HSS Snyder, Metode HSS Nakayasu dan Metode HSS Limantara. Dari ketiga Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) yang dihitung, HSS yang paling besar Debit Puncaknya (Qp) adalah metode Limantara dengan Qp = 16,34 m3 /dtk. Sedangkan metode Snyder dan metode Nakayasu hasilnya hampir sama dengan selisih tidak sampai 1 m 3 /dtk, metode Snyder Qp = 12,80 m3 /dtk dan metode Nakayasu Qp = 12,41 m3 /dtk. Hasil perhitungan Debit Puncak (Qp) pada kala ulang 100 tahun (Q100) tertinggi pada metode Limantara Q100 = 615,44 m3 /dtk HSS dengan selisih tidak sampai 5 m3 /dtk melalui metode Snyder Q100= 610,79 m3 /dtk. Paling rendah Metode Nakayasu Q100 : 437,40 m 3 /dtk. Waktu untuk mencapai debit puncak (Tp) terlama pada metode Snyder = 8 jam dengan selisih 1 jam pada tiap-tiap metode. Metode Nakayasu = 7 jam dan Metode Limantara = 6 jam. Waktu total dari awal banjir hingga surut (Tb) tercepat pada metode Limantara = 24 jam. Sedangkan terlama pada metode Snyder = 120 jam. Metode Nakayasu diantaranya dengan Tb = 48 jam. Dari ketiga metode HSS tersebut belum bisa diperkirakan metode manakah yang mendekati hidrograf banjir di DAS Sungai Way Kandis dikarenakan tidak ada data untuk kalibrasi. Oleh karena itu perlu penelitian selanjutnya untuk mendapatkan data debit terukur di Sungai Way Kandis untuk dilakukan kalibrasi grafik HSS manakah dari ketiga metode HSS yang dianalisis yang mendekati grafik hidrograf satuan debit terukur di Sungai Way Kandis.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Prodi Magister Teknik
Depositing User: Aloysius Herbantolo Nurendro Kushariantoko
Date Deposited: 02 Aug 2023 06:51
Last Modified: 02 Aug 2023 06:51
URI: http://repository.ubl.ac.id/id/eprint/600

Actions (login required)

View Item View Item