Ning, Bagas Shadat and Waskito, Budhi (2021) IDENTITAS BUDAYA DALAM KEHIDUPAN DUNIA MALAM (Studi Kasus Night Club Mixology Bandar Lampung). Skripsi thesis, Universitas Bandar Lampung.
Full text not available from this repository.Abstract
Di dalam tempat hiburan malam seorang clubber mampu menunjukan simbol-simbol khusus yang digunakan identitas diri sebagai seorang clubber, baik dari fashion, fisik, dan kebiasaanya. Saat ini memang tak sedikit anak muda yang keranjingan dugem atau istilah lainnya dulalip (dunia kelap kelip malam). Dugem atau dulalip adalah kebiasaan sebagian anak muda perkotaan atau masyarakat metropolis. Dugem atau dulalip mulai populer di kancah gaul anak-anak muda kota besar. Menurut data yang di dapatkan berdasarkan hasil observasi dilapangan, diketahui bahwa pertama, di dalam tempat hiburan malam terjadi tanggapan atau reaksi individu satu dengan yang lainnya terhadap suatu rangsangan, baik sedang tidak berkomunikasi dan sedang berkomunikasi.Sebagian dari itu, kegiatan dan kebiasaan yang dilakukan seorang clubber di tempat hiburan malam pun itu dianggap sebagai sebuah perilaku. Contohnya: kegiatan yang dilakukan, seperti berjoged, berminum-minum ria, mencari pasangan, mencari kawan, berbisnis dan acara ulang tahun Di dalam tempat hiburan malampun, seorang clubber tidak luput dari sebuah interaksi antar sesama clubber, dan interaksi yang dilakukan adalah interaksi verbal dan nonverbal. Contoh, seorang clubber saling berkenalan, mengobrol, bercanda gurau, saling sapa, memanggil sesama clubber, dan bernyanyi itu sebagian dari interaksi komunikasi verbal,dan contoh dari interaksi komunikasi nonverbal adalah cara berpakaian seorang clubber, penggunaan simbol khusus yang dibuat seorang clubber seperti meminta korek api, meminta minuman, melambaikan tangan, berjabat tangan, dan meminta tombol service pada pelayan. Setelah ditelaah inti dari penelitian ini adalah mengungkap bagaimana cara manusia menggunakan simbol-simbol yang merepresentasikan apa yang akan mereka sampaikan dalam proses komunikasi dengan sesama interaksi. Penggunaan simbol yang dapat menunjukkan sebuah makna tertentu, bukanlah sebuah proses yang interpretasi yang diadakan melalui sebuah persetujuan resmi, melainkan hasil dari proses interaksi sosial.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Prodi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | M. Rafid Prayudha |
Date Deposited: | 09 Aug 2023 04:25 |
Last Modified: | 09 Aug 2023 04:25 |
URI: | http://repository.ubl.ac.id/id/eprint/925 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |